sidney buat besok spgtoto: Erick Thohir: Persaingan tidak hanya antarpemain tapi juga pelatih

Piala AFF U19

Erick Thohir: Persaingan tidak hanya antarpemain tapi juga pelatih

  • Selasa,sidney buat besok spgtoto 30 Juli 2024 10:54 WIB
Erick Thohir: Persaingan tidak hanya antarpemain tapi juga pelatih
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kedelapan kiri) bersama sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia, tim pelatih serta ofisial tim berselebrasi usai mengalahkan Timnas Thailand dalam pertandingan final Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Indonesia menang dngan skor 1-0 dan menjadi juara dalam turnamen tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.
Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyatakan persaingan tidak hanya terjadi antarpemain namun pelatih juga harus bersaing di Timnas Indonesia baik kelompok umur atau senior untuk membawa sepak bola lebih baik lagi.

"PSSI punya pilihan pelatih dan setiap pelatih punya target dan bersaing satu sama lain masing-masing. Jadi tidak hanya pemain, pelatih juga harus bersaing," ucap Erick Thohir dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin.

Namun untuk saat ini, kata Erick, semua pelatih sudah fokus ke bagiannya sendiri-sendiri, seperti Nova Arianto yang sudah mendampingi Timnas Indonesia U-16 dengan baik.

"Coach Indra fokus di U-20, Coach Shin Tae-Yong sekarang tetap fokus untuk senior dan U-23," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Baca juga: Erick Thohir sebut Timnas Indonesia punya masa depan cerah

Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengaku akan selalu mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh PSSI.

"Sebagai warga negara Indonesia yang baik, dan saya punya kerjaan hanya bisa di sepak bola, apa pun yang ditugaskan oleh PSSI, tentu tidak bisa menolak," ucapnya.

Selain itu, dirinya tidak mau jemawa hanya karena mengantarkan timnya juara beberapa kali namun ingin meminta lebih.

"Saya juga harus tahu diri, mengukur diri, jangan karena juara kemudian sudah merasa paling hebat, jangan. Selama ini kan saya tawadhu terus, tidak pernah koar-koar," kata pelatih asal Sumatera Barat itu.

Hal yang paling penting, lanjutnya, adalah menjaga momentum bahwa prestasi sepak bola Indonesia mulai meningkat.

"Momentum ini ayo kita jaga bersama-sama. Terus jangan lagi kelihatan tidak kompak dengan membeda-bedakan para pemain Indonesia," ujarnya.

Menurut pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro itu, tidak baik untuk membeda-bedakan pemain karena semuanya ada pemain Timnas Indonesia.

"Tidak ada beda-beda. Jadi kalau sudah pakai paspor Indonesia ya sudah. Itu tidak bagus baik untuk anak lokal maupun keturunan, padahal mereka di dalam (tim) kompak sekali," tuturnya.

Baca juga: Erick: Timnas punya talenta pelapis kuat usai juara Piala AFF U-19

Baca juga: Indonesia juara Piala AFF U-19 setelah tumbangkan Thailand

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024