rg 3 sdy martabetoto: Kapal perang Jerman berlabuh di Jakarta dukung perdamaian Indo

 2024-11-26 21:05:10

Kapal perang Jerman berlabuh di Jakarta dukung perdamaian Indo-Pasifik

  • Kamis,rg 3 sdy martabetoto 26 September 2024 18:09 WIB
Kapal perang Jerman berlabuh di Jakarta dukung perdamaian Indo-Pasifik
Seorang prajurit satuan tugas tentara Angkatan Laut Jerman berjalan di atas kapal fregat FGS Baden-Wurttermberg F 222 yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU/pri.
Jakarta (ANTARA) - Jerman menunjukkan komitmen untuk mendukung perdamaian kawasan Indo-Pasifik seperti tertuang pada Indo-Pacific Deployment 2024 dengan melabuhkan dua kapal perangnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

“Indo-Pacific Deployment ini menegaskan komitmen Jerman terhadap keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik, kawasan yang semakin penting secara strategis untuk perdamaian dan kemakmuran global” kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, Ina Lepel saat konferensi pers kedatangan kapal Jerman di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis. 

Dalam konferensi pers itu, Dubes Lepel didampingi oleh Asisten Perencanaan Panglima Komando Armada (Asrena Pangkoarmada) RI Laksamana Pertama TNI Dadang Sumantri dan Commander German Navy Flotilla 2, Rear Admiral Axel Schulz dan sejumlah pimpinan dari kedua pihak.

Dubes Lepel selanjutnya menjelaskan bahwa kunjungan kapal fregat FGS Baden-Wurttemberg dan kapal pengisi bahan bakar FGS Frankfurt am Main ke Jakarta telah diumumkan pada Juni 2023 lalu saat Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Berlabuhnya dua kapal bersama sekitar 190 anggota pasukan Angkatan Laut Jerman, katanya, merupakan aktivitas diplomasi pertahanan maritim utama yang merupakan bukti implementasi Pedoman Indo-Pasifik Jerman tahun 2020.

Pemerintah Jerman juga baru menerbitkan laporan kemajuan keempat tentang pelaksanaan Pedoman Indo-Pasifik yang menyoroti peningkatan kompleksitas perkembangan regional dan global, sekaligus menegaskan ambisi untuk memperluas kemitraan dengan negara-negara di kawasan, memperkuat aksi Eropa, dan mendorong diversifikasi ekonomi.

Dubes Lepel turut menegaskan bahwa Jerman mendukung sentralitas ASEAN dan penyelesaian konflik secara damai di Kelompok ASEAN dengan meyetujui Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN pada 2019.

“Sebagai bagian dari pendekatan komprehensif kami yang terdiri dari kemitraan yang kuat, mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan, Jerman berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan dengan mitra kami di Indonesia, yang merupakan mitra keamanan kunci di Asia Tenggara,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Laksamana Pertama TNI-AL, Dadang Sumantri menyampaikan berlabuhnya dua kapal perang Jerman di Jakarta membuktikan bahwa kerja sama antara Angkatan Laut Indonesia dan Jerman sudah terjalin dengan baik.

“Kerja sama yang sudah kita laksanakan adalah kerja sama di bidang pendidikan, riset, pelatihan, juga kesehatan. Sehingga, kita menyambut baik kedatangan kedua kopal perang ini, demi meningkatkan kerja sama yang akan datang,” ucapnya.

Laksamana Dadang turut mengajak Angkatan Laut Jerman untuk berpartisipasi pada latihan maritim non-kombatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) yang akan diadakan di Bali pada Februari 2025.

Adapun kedua kapal Jerman tersebut melayari Samudra Pasifik dan Hindia sejak Juni hingga November 2024. Kedua kapal dijadwalkan berlabuh di Jakarta dari 26 hingga 29 September 2024.

Satuan tugas AL Jerman juga telah mengadakan latihan bilateral lepas pantai yang dikenal sebagai PASSEX - bersama TNI AL.

Baca juga: Dubes: Kunjungan AL Italia ke RI bagian dari strategi Indo-Pasifik
Baca juga: Menlu RI minta China jaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik
Baca juga: NATO berencana bekerja 'lebih erat' dengan mitra di Indo-Pasifik
Baca juga: Delegasi RI kunjungi AS pelajari kebijakan AS tentang Indo-Pasifik

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024